Tap This All You Need Here by Affiliated Shopee

Model Desain dan Cara Membuat Rangkaian Aquaponik

Konsep dasar desain aquaponik

A. Model Desain Aquaponik

   Ada banyak model aquaponik. Mulai dari yang sederhana sampai ke tingkat yang lebih rumit. Mulai dari ukuran mini untuk halaman sempit sampai besar yang ditempatkan di kebun. Teknik pengairannya pun ada yang ditempatkan di kebun. Teknik pengairannya pun ada yang memakai pasang surut (ebb and blow), nutrient film technique (NFT atau vertikultur), atau irigasi tetes (drip irrigation). Banyak pilihan, tergantung kebutuhan.

    Model Desain Aquponik

    Model 1

    Instalasi aquaponik terdiri atas 2 grow bed di bagian atas untuk menanam sayuran. Bak pemeliharaan ikan terbuat dari plastik terpal. Ukurannya menyesuaikan dengan konstruksi, terdapat pipa tambahan di kanan dan kiri agar plastik terpal membentuk kotak/persegi panjang yang kokoh. Untuk filter dapat memanfaatkan jerigen yang dibelah di bagian atasnya sebagai wadahnya. Dibutuhkan pompa agak besar agar dapat mengangkat air ke bagian grow bed di atas, lalu air mengalir ke grow bed bagian bawahnya.

   Model 2

    Instalasi aquaponik ini terlihat agak rumit. Kenapa? Karena memakai 2 sistem hidroponik, yaitu vertikultur dan irigasi tetes. Irigasi verstikultur terdapat di pipa PVC untuk menanam sayuran daun, sedangkan irigasi tetes di bucket (wadah plastik) untuk menanam sayuran buah. Untuk pemeliharaan ikan dapat menggunakan bak fiberglass. Perlu ketelitian dalam merakitnya agar instalasi ini berdiri dengan kokoh. Diperlukan juga pompa yang besar untuk membantu mengalirkan air ke grow bed bagian atas, lalu ke bagian bawah, termasuk ke bucket dengan sistem irigasi tetes.

    Model 3

    Instalasi aquaponik ini termasuk sederhana. Kelebihanya, ukuran kecil sehingga bisa dipindahkan. Bak pemeliharaan ikan terbuat dari plastik terpal dengan kerangka kayu agar kuat. Sementara itu, grow bed untuk menanam sayuran menggunakan pipa PVC yang dirangkai secara bertingkat. Air dari bak ikan diangkat oleh pompa air menuju pipa bagian bawahnya, lalu jatuh kembali ke bak pemeliharaan ikan.

    Model 4

    Instalasi aquponik ini sederhana, berbentuk susunan meja dengan rak menggunakan pipa PVC. Tempat pemiliharaan ikan menggunakan drum plastik yang dipotong salah satu sisinya, lalu diletakkan secara horizontal. Air dari bak pemeliharaan ikan disedot dengan pompa, lalu dialirkan ke pipa secara merata.

B. Cara Membuat Rangkaian Aquaponik

Aquaponik merupakan gabungan dari pembesaran ikan dengan tanaman yang membentuk hubungan saling menguntungkan. Hal yang perlu diperhatikan untuk mendesain sistem aquaponik adalah tempat pembesaran ikan atau kolam dan tingkat kerapatan ikan per m³.

1. Alat dan Bahan

    Ada banyak sistem aquaponik. Mulai dari sistem resirkulasi yang hanya menggunakan ember/bar plastik dan kolam. Ada lagi sistem aquaponik rakit jika tidak ada air yang masuk dan keluar seperti sistem sirkulasi. Nah, dari kedua sistem resirkulasi yang bisa dipraktikkan di hobiis yang memiliki lahan sempit dan air terbatas, baik di wilayah yang minim air atau daerah perkotaan sekali pun.

    a. Bak kolam ikan

    Untuk kolam ikan sebaiknya dipilih bahan yang tidak beracun terhadap ikan dan tanaman. Bisa menggunakan kolam beton, gentong atau drum bekas limbah industri, kolam  fiberglass, kolam terpal, atau akuarium. Bagi yang sudah memiliki kolam dirumah, bisa memanfaatkannya dengan memasang instalasi aquaponik.

    Konstruksi instalasi akuaponik harus kuat dan kokoh. Instalasi sebaiknya ditempatkan dengan baik karena sesudah diisi air akan sulit untuk dipindah-pindah. Volume dari pembesaran ikan adalah batas maksimum dari pembesaran tanaman. Tanaman butuh limbah dari ikan, semakin besar media tanam semakin besar media tanam semakin besar volume pembesaran ikan. Jadi, sebaiknya volume kolam ikan lebih besar daripada volume media tanaman. 

    Bak ikan bisa "ditanam" sebagian di dalam tanah atau seleruhnya dan bisa juga diletakkan di atas tanah atau seluruhnya dan bisa juga diletakkan di atas tanah. Hal itu tergantung kebutuhan karena masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Jika di atas tanah, tidak perlu menggali dan jika mau memanfaatkan lahan itu di kemudian hari tidak perlu menguruknya. Agar terjadi sirkulasi yang baik, baik dibuatkan tempat pembuangan air secara permanen atau secara manual. 

    b. Rak tanaman (grow bed)

    Ada banyak wadah yang bisa digunakan sebagai rak tanaman (grow bed). Akan tetapi, yang terpenting wadah tersebut harus tahan air, tidak mudah pecah, dan tidak bocor. Hal itu karena wadsah tersebut nantinya akan diisi media tanam dan selalu digenangi air dari kolam. Adapun bahan baru rak tanaman dapat terbuat dari pipa PVC, besi siku, baja ringan, atau bambu.

    Konstruksinya sangat bervariasi dan dapat disesuaikan dengan selera. Instalasinya dapat berbentuk vertikal bersusun, piramid, atau ruang segitiga. Yang harus disesuaikan adalah setiap ketinggian yang bersusun harus mendapatkan cahaya matahari yang sempurna.

    Seberapa besar ukuranya? Untuk ukuran, sebaiknya memilih rak yang tidak terlalu kecil karena nanti tidak berfungsi maksimal dan hanya memuat sedikit tanaman. Namun, ukuran rak juga jangan terlalu luas karena air di dalam kolam bisa habis. Sebagai gambaran, jika luas kolam ikan 100 cm x 100 cm x 70 cm, bisa menyediakan rak tanaman dengan luas sama 100 cm x 100 cm x 30 cm.

    Dengan instalasi ini, ketinggian air kolam hanya berkurang kira-kira setinggi 15-20 cm, sisanya bagian atas dibiarkan kering untuk mengurangi pertumbuhan jamur dan alga. Semakin dalam media tanam akan semakin kuat untuk menopang berat yang berlebihan.

    c. Pipa (plumbing)

    Media aliran air sirkulatif yang menghubungkan air naik ke atas sehingga air dapat kembali ke penampungan bak kolam. Bahan baku ini terbuat dari pipa PVC, bambu, atau botol air minum limbah industri.

    d. Gelas media tanam (netpot)

    Gelas media (netpot) dipakai sebagai tempat pembesaran tanaman. Bila tidak ada netpot dapat memakai gelas bekas air mineral yang dilubangi di bagian samping bawahnya. Lubang ini untuk keluarnya akar. Untuk mebuat lubang dapat menggunakan solder, atau obat nyamuk.

    e. Media tanam

    Media tanam memiliki fungsi sebagai pijakan akar tanaman sehingga bisa berdiri dengan kuat. Selain itu, fungsi lainnya sebagai media filter dan sebagai tempat menempel bakteri nitrifikasi karena bakteri tersebut bersifat nonmotil - menempel pada suatu permukaan benda.

    Media tanam yang digunakan bisa bermacam-macam di antaranya arang botak, batu zeolit, pasir merah, kain kasa, bioball, tisu, pasir, dan arang sekam. Untuk pasir dan arang sekam sudah tidak dianjurkan lagi karena memiliki hambatan pada teknik kerja aquaponik. Media tersebut dapat digunakan untuk aquaponik sistem pasang surut. Untuk model aquaponik seperti rakit apung tidak memerlukan media tanam, tetapi busa styrofoam sebagai penyangga tanaman.

    f. Media filter

    Media filter tetap masih dipakai dalam teknik ini sebagai pelengkap atau penyempurna yang letaknya di luar perangkat hidroponik. Susuannya dari dasar ke atas adalah batu ziolit, arang batok, dan kain saringan. 

    g. Pompa air (water pump)

    Air agar dapat naik darei bawah ke atas maka harus dibantu dengan bantuan pompa air (water pump).  Pompa air yang dimaksud adalah pompa air khusus kolam. Dalam memilih pompa air harus menyesuaikan dengan volume kolam ikan. Arinya, pompa yang dipilih harus dapat menguras total air kolam ikan dalam 1 jam.

    Jika volume kolam 1.000 liter, minimal pompa yang dipilih adalah pompa yang memiliki debit 1.000 liter/jam. Tentu saja harus mempertimbangkan ketinggian yang dapat dijangkau oleh pompa tersebut sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.

    h. Listrik 

    Aliran listrik berfungsi sebagai sumber energi untuk memberikan daya dorong pompa air (water pump). Apabila aliran listrik terputus atau padam, tanam tidak dapat melakukan penyiraman dan dapat mengakibatkan tanaman dehidrasi.

2. Cara Membuat

    Aquaponik sistem pasang surut termasuk mudah dipraktikkan. Aquaponik ini merupakan sistem di mana air di media tanam akan mengalami pasang surut secara otomatis. Seperti apa cara membuat aquaponik ini? Berikut langkah-langkahnya.

    a. Jenis bahan baku

     Bahan baku yang digunakan untuk membuat aquaponik sebagai beriku:

  1. Pipa PVC 3 inci atau 4 inci
  2. Pipa PVC 2 inci 
  3. Keni 3 inci atau 4 inci
  4. Keni 2 inci
  5. Rak besi/pipa/bambu/baja ringan
  6. Bak  fiberglass/terpal/kaca
  7. Pompa air (water pump)
  8. Filter air (water filter)
  9. Probiotik
    b. Perakitan
    Merakit aquaponik terdiri atas merancang pipa PVC 3 inci dan merancang frame atau rak besi siku.
1. Merancang pipa PVC ukuran 3 inci
  •  berukuran 4 m terlebih dahulu dipotong bagian sambungannya sepanjang 10 cm. Dengan demikian, ukuran pipa menjadi 390 cm.
  • Setelah ukuran pipa menjadi 390 cm, potonglah menjadi 2 bagian.
  • Buatlah lubang pada pipa tersebut dengan diameter 6 cm.
  • Lubang satu dengan yang lain berjarak 2 cm. Buatlah lubang sampai 23 lubang/batang.
  • Pasangkan setiap potongan pada keni sesuai ukuran pipa.
  • Pasangkan pipa yang sudah ada keninya dengan yang lainnya hingga membentuk huruf U agar air bisa mengalir secara bergantian.
  • Siapkan floksok ukuran 3-2 inci sebanyak 3 buah dan dop 3 inci sebanyak 1 buah.
  • Siapkan pipa 2 inci 1 batang dan keni 2 inci sebanyak 3 buah sebagai penghubung antara frame pipa bagian atas dengan frame pipa bagian bawah.
2. Merancang frame atau rak besi siku.
  • Potonglah besi siku/bambu/pipa/baja ringan dengan ukuran berikut
    • Panjang 2 m : 4 batang
    • Lebar 1 m : 6 batang
    • Tinggi 1,5 m : 4 batang
  • Sediakan baut sesuai ukuran lubang besi siku dan sesuaikan dengan kebutuhan plus siku baut.
  • Rakitlah menjadi bangunan yang diinginkan.
    Frame bisa disesuaikan dengan keadaan kolam dan selera, baik ukuran maupun model. Yang sudah diterapkan di antaranya tersusun 1 dan 2 rak tanaman yang berada tepat di atas bak kolam. Untuk pengembangannya bisa didistrubusikan ke samping bak kolam dengan arah melebar atau memanjang ke samping.

Checkout instalasi Aquaponik tinggal pasang 

Post a Comment for "Model Desain dan Cara Membuat Rangkaian Aquaponik"