Cara Sederhana Membuat Mikro Organisme Lokal (MOL) Penyubur Tanaman Rumahan

    Saat ini penggunaan bahan kimia dipertanian cukup tinggi yang berakibat buruk bagi lingkungan dan tanaman itu sendiri yang penggunaanya secara berlebihan dan sembarangan. Disamping itu harga agro-chemical / bahan kimia untuk pertanian yang relatif mahal dan setiap tahun ada kenaikan harga. Oleh karena itu wawasan pertanian yang berkelanjutan baik dari segi lingkungan dan ekonomi perlu ditrendingkan dengan tindakan nyata. Kegiatan yang menunjang pertanian berkelanjutan dapat dilakukan dengan cara sederhana dan tidak perlu banyak biaya. Langkah sederhana tersebut dengan mengalakan pembuatan MOL yang diberikan ke tanaman atau lahan pertanian. 

Apa itu MOL? 

    MOL ialah akronim dari Mikro Organisme Lokal. MOL merupakan mikroorganisme yang berasal dari hasil fermentasi yang berbahan dasar dari bahan organik yang berada di sekitar kita, bisa berupa buah-buahan, sayuran, dan sampah organik lainya. MOL memiliki banyak kegunaan diantaranya sebagai dekomposer, pupuk hayati, pemacu hormon pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan pestisida hayati terutama sebagai biofungsida alami. Sehingga dengan pemberian MOL pada tanaman kita bisa lebih sehat dan lebih produktif  daripada tanaman tanpa pemberian MOL. 

    Pembuatan MOL sendiri sangat murah bahkan bisa tanpa ongkos dengan menggunakan limbah rumah tangga dan pertanian. Pengunaan MOL sama dengan mendukung gerakan pertanian yang ramah lingkungan. Memperkaya kembali keanekaragaman biota tanah yang selama ini terabaikan dan berkurang jumlahnya di pertanian akibat penggunaan bahan kimia sintetis yang kurang bijak. Sehingga pemakaian MOL ini dapat mengembalikan dan meningkatkan kualitas tanah dan tanaman itu sendiri.

    Pada artikel ini kita akan bahasa bagaimana membuat mol dengan bahan dan cara yang sederhana. 

Pertama siapkan bahan dan alat

    Bahan dasar MOL berupa sampah organik bisa sisa sayuran, buah-buahan busuk, sampah dapur, bongkol pisang atau tape. Alat yang disiapkan pisau/alat potong, jerigen/galon atau wadah lainya yang dapat sebagai tempat menyimpan fermentasi disarankan yang berbahan plastik karena MOL memiliki sifat korosif oleh karena itu kurang dianjurkan mengunakan kaleng atau tempat yang terbuat dari besi atau seng. Juga diperlukan air, hindari yang mengandung kaporit karena bisa membunuh mikroorganisme disarankan mengunakan air cucian beras dan ditambahkan gula atau tetes tebu. Untuk 5 kg sampah organik, membutuhkan 5 liter air cucian beras, 1/4 kg gula atau 250 gram tetes tebu. 

Kedua, cara membuat

• Bahan yang sudah terkumpul terlebih dahulu dipotong-potong kecil bisa juga dicacah atau ditumbuh semakin kecil atau halus semakin bagus.
• Masukan ke dalam jerigen/galon, kemudian tuangkan air cucian beras yang sudah dicampur dengan gula atau tetes tebu.
• Tutup rapat jerigen/galonya, buat lubang udara diatas berupa selang yang terhubung dengan botol plastik yang berisi air. bertujuan agar udara yang dihasilkan mikroorganisme di dalam jerigen/galon tersebut dapat keluar dan terhindar dari kontaminasi mikroba atau binatang dari luar.
• Perama selama 5-7 hari atau seminggu
• Tanda MOL yang sudah jadi bila dicium memiliki aroma kecut segar atau seperti bau fermentasi tape. 
• Saring MOL yang sudah jadi sebelum digunakan menggunakan saringan atau kain yang sudah tidak terpakai/percah. Sisa saringan digunakan untuk pupuk organik padat.
• Larutan atau cairan MOL sudah siap diaplikasikan ke tanaman.

    Informasi tambahan dalam jurnal penelitian menyebutkan bahwa larutan MOL yang terbuat dari bongol pisang mengandung mikroorganisme endovit yang sangat baik untuk tanah dan tanaman diantaranya Bacillus sp., Aeromonas sp., Aspergillus niger, Azospirillium, Azotobacter dan mikroba selulolitik. Pada umumnya larutan MOL memiliki kandungan lebih dari satu jenis mikroorganisme menguntungkan diantaranya Rhizobium sp., Pseudomonas, Bacillus, Azotabacter serta bakteri penambat nitrogen dan bakteri pelarut fosfat lainya. 

Tutorial Singkat Membuat MOL Dari Sampah Dapur

Share :