
Sistem konsep model pembiayaan Grameen Bank di Bangladesh yang dijalankan oleh Profesor Muhammad Yunus yang sehingga beliau dinobatkan sebagai peraih Nobel Perdamaian tahun 2006. Terkait tentang pentingnya untuk membuka akses pembiayaan untuk masyarakat yang tergolong kurang mampu. Dimana konsep tersebut telah terbukti memperlihatkan bagaimana sistem itu efektif bekerja dan menjadikan perekonomian negara tersebut berkembang pesat dari keterupurukan dibidang sosial ekonominya.
Dari segi sosial ekonomi diperpedesaan di indonesia, mayoritas tidak jauh berbeda dengan kondisi di perdesaan Banglades. Maka bisa jadi Grameen Bank ini sangat relevan diadobsi di Indonesia dalam mengatasi masalah perekonomian di daeerah perdesaan. Secara administratif yang saat ini terdapat ada sebanyak 17,92 juta orang tergolong kurang mampu. Adapun secara garis besar beberapa prinsip utama operasional Grameen Bank akan bisa diterima dan diterapkan oleh masayarakat perdesaan Indonesia. Karena memiliki kemiripan permasalahan dibidang sosial ekonomi antara masyarakat perdesaan Indonesia dengan masyarakat Bangladesh. Dengan demikian sistem konsep itu bisa sebagai sistem yang solutif yang dapat lebih mudah diterapkan dikalangan masyarakat perdesaan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pertama, untuk lebih memudahkan masyarakat kurang dalam mengaksesnya, prosedur dan persyaratan pembiayaan dibuat sesederhana mungkin. Kedua, skema dan plafond pembiayaan serta jadwal angsuran dibuat sefleksibel mungkin, disesuaikan dengan kemampuan bayar nasabah. Ketiga, menerapkan konsep pembiayaan kelompok gotong royong (group lending). Keempat, sebagai salah satu instrumen pengamanan dalam pembiayaan, maka pihak Grameen Bank menerapkan aturan tanggung renteng di dalam kelompok. Kelima, pihak grameen bank akan memberikan pendampingan secara terstruktur kepada kelompok nasabah. Keenam, untuk membantu masyarakat kurang agar suatu saat bisa mempunyai asset sendiri, maka pihak grameen bank akan mewajibkan kepada nasabahnya agar menyisihkan sebagian keuntungan yang diperoleh dari hasil usaha untuk dijadikan sebagai tabungan.
Dari prinsip garis besar tersebut masyarakat perdesaan yang diidentikan dengan masyarakat berpendidikan rendah yang sulit mengakses perbankan bisa dirubah. Sehingga dengan mengadobsi konsep Grameen Bank tersebut akan mampu meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat perdesaan Indonesia menjadi lebih bermartabat. Karena Grameen Bank bukan bank konvensional yang hanya berhubungan dengan nasabah secara vertikal dari aspek ekonomi, tetapi Grameen Bank bersifat multidimensional dari segala aspek kehidupan anggotanya, serta memasukkan unsur sosial budaya ke dalamnya.
#BangunBangsaDariDesa
Post a Comment for "Grameen Bank Untuk Indonesia"