Tap This All You Need Here by Affiliated Shopee

Perlindungan Tanaman Padi (Oryza sativa L) dari serangan Nematoda dengan Menggunakan Agen Hayati : Jamur endofit

        

        Padi merupakan salah satu tanaman yang banyak diusahakan di daerah tropika karena tingkat  pengusahaanya yang mudah dan daya terima masyarakat yang tinggi terhadap beras. Usaha untuk meningkatkan produktivitas padi banyak mengalami kendala salah satunya disebabkan oleh nematoda. (Luc et al, 1990). Nematoda termasuk jenis Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT) penting yang menyerang berbagai jenis tanaman utama di Indonesia dan jenis tanaman utama di negara-negara tropis lainya. Kehilangan hasil akibat serangan nematoda pada tanaman di seluruh dunia mencapai US$ 80 miliar/tahun (Price, 2000).
Gejala penyakit akibat serangan nematoda pada tanaman dapat dilihat pada akar, batang, umbi, dan daun. kerusakan akar akibat serangan nematoda dapat menurunkan efisiensi akar dalam menyerap air dan unsur hara. Oleh karena itu, gejala kekurangan hara seperti daun menguning, pertumbuhan terhamabt, tanaman tidak tahan terhadap cekaman lingkungan.

            Banyak nematoda parasit yang berasosiasi dengan tanaman padi, diantaranya Aphelenchoides, Ditylenchus, Hirschmanniella, Meloidogyne dan Heterodera. Menurut Norton (1978) keberadaan nematoda ini  dapat dipengaruhi oleh sistem budidaya yang dilakukan dan dipengaruhi juga oleh lingkungan biotik dan abiotik dimana nematoda itu hidup. Ada penelitian sebelumnya di wilayah bogor ditemukan beberapa jenis nematoda yang populasinya dikhawatirkan akan mencapai ambang tingkat yang merugikan apabila tindakan  pengendalian terlambat dilakukan (Febriyani, 2003). Untuk itu perlu kiranya untuk dilakuakn pengendalian tentang nematoda padi sawah untuk mengantisipasi epidemik patogen ini di waktu mendatang.  
            Saat ini pengendalian nematoda parasit masih dilakukan dengan menggunakan pestisida (nematisida) kimia. Penggunaan bahan kimia secara terus-menerus dalam pengendalian nematoda dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, resurjensi dan resistensi nematoda, serta terbunuhnya musuh alami yang mempunyai  peranan dalam mejaga keseimbangan hayati. Meskipun demikian, karena pestisida kimia masih dianggap sebagai cara yang paling efektif dalam mengendalikan nematoda. Padahal ada cara pengendalian nematoda dengan agen hayati, yaitu  pemanfaatkan jamur nematofagus.

            Di negara Indonesia, cara pengendalian nematoda pada tanaman dengan menggunakan agen hayati  (jamur nematofagus) sudah banyak dilakukan, bahkan sudah sampai pada tahap aplikasi, karena cara tersebut cukup efektif dan aman baik terhadap manusia. Ditinaju dari segi keamanan lingkungan, pengendalian nematoda dengan menggunakan agen hayati (jamur nematofagus) merupakan alternatif pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan cara konvensioanl yang mengunakan pestisida kimia. Bebarapa jamur yang potensial untuk digunakan sebagai agen pengendali hayati, terhadap nematoda parasit tanaman adalah Arthrobotrys spp., Catenaria spp.,Dactylella spp., dan Verticillium spp., (Baroon 1977; Nazarudin dan Mustika 1996; Nazarudin 1997; Ahmad 2011.) 

Post a Comment for "Perlindungan Tanaman Padi (Oryza sativa L) dari serangan Nematoda dengan Menggunakan Agen Hayati : Jamur endofit"