Tap This All You Need Here by Affiliated Shopee

Tepi Lapangan


Matahari sudah tergelincir condongya, mulai saatnya beristirahat karena seharian meberikan cahaya dari sang Kuasa. Terasa sejuknya sore hari  itu, dengan angin berhembus  yang sangat lembut  dan terasa tenangnya ketika kaki ini terus mengayu sepada. Pagi dan senja hari itulah waktu yanng  sangat aku suka untuk bersama-sama  dengan bersepeda pancalku mengeliling desa kecilku, aku kayu sepedaku mulai dari  jalan aspal padat sampai jalan aspal yang meleleh  kalau terguyur hujan (jalan setapak *tanah asli,, hehehe) dan melihat bentangan alam, hamparan sawah yang menguning tampak serasi dengan cahaya senja dikala itu. telah lama kaki ini asyik mengayu sepeda, maka aku niatkan untuk berhenti di tempat yang dulu sering aku mengeksplorkan diri berlatih sepak bola. Tanah lapang dengan rerumputan kecil terlihat rapi hiaju berseri itu lapangan babrEk (nama lapangan) milik desaku. Ketika telah sampai di tempat itu, aku mulai turun  dan ku sandarkan sepadaku, melihat kesekeliling yang terlihat adalah kumpulan anak-anak kecil seusia SD/MI yang asyik berlatih main bola.
Terus aku perhatikan sambil duduk ditepi lapangan, pikiranku pun melayang terbawah kenangan kurang lebih 7 tahun yang lalu. Hati tersentuh ketika meningat masa-masa MI. Yang mana dulu ketika tubuh ini masih kecil dikelas 5  MIN MODEL Kawistolegi yang penuh sejuta cerita kenang indah. Ditahun itu sekolahku Launching sekolah sepak bola madrasah, mungkin yang paling kecawa saat itu adalah kakak2 kelas ku yang putra, kelas 6 karena kebijakan dari pak kepala sekolah tidak membolehkan bergabung di sekolah sepak bola agar lebih fokus pada Ujian Praktikum, Ujian Akhir Madrasah dan Ujian Kendali Mutu nasional yang begitu berat dan melelahkan sampai ada agenda full day school dan BBM (Bimbingan Belajar Malam)untuk kelas 6. Kelas 5 dan 4 adalah masa paling banyak agenda ekstrakulikuler yang harus diikuti mulai dari les komputer, pramuka, Drumband, albanjari, voli, Bimbel, tenis meja, SSB, praktikum, uks, takro, catur, raket, dan qiro’ah karena itu semua juga dipersiapakan untuk even2 yang sering diperombahkan, dan kebanyakan siswa-siswi banyak ikut duble-duble, rangkap 3-4 tak masalah yang penting bisa dan dengan senang hati, tanpa rasa terbebani.
Bola mata ku ini tak lelahnya mencermati bola kecil ukuran 5 yang bergulir ditengah lapangan disertai sepatu-sepatu kecil yang berlarian, mata ku tersentak ketika ada anak kecil yang dengan gesitnya merebut dan mengocek bola sampai depan gawang. Mataku berkedip, pikiranku mengingatkan memori yang pernah terekam dulu, kesunguhan anak-anak kecil itu terasa seperti aku dan temen2 kecil dulu masih seusia mereka  yang serius dan rajin berlatih latih, tak jarang saya dan temen2 satu kelas main bola setiap ada kesempatan dari pagi sebelum jam masuk sekolah sampai malam hari setelah mengaji. Karena aku dan teman2 sangat beropsesi bisa lolos masuk di liga Champina U-12 yang sangat ngetren dikala itu,


Mimpi obsesi itu sampai terbawah saat latihan lomba gerak jalan agustusan kecematan. Kami anak kelas 4 dan kelas 5 dijiwabkan ikut, ada kejadian nekad dan konyol kami anak kelas 5 putra saat itu latihan gerak jalan yang mulai dirutinkan menjelang hari H karena bebarangan dengan latihan SSB (*Sekolah Sepak Bola) sore, kami regu kelas 5 putra meminta izin untuk mengakhiri kepada pak Supratno selaku beliau adalah pembimbing kami dalam gerak jalan, pada awalnya si beliau tidak mengizinkan agar bisa juara kembali sekolahku, mungkin sudah tradisi beberapa tahun kebelakang sekolahku menjuarai lomba gerak jalan baik putra dan putri. Regu kelas 5 putra pun menyadari akan hal itu karena sebagai regu inti tapi kami juga pengen berlatih bola, kami pun terus meminta izin walau agak2 memaksa (namanya juga anak2,, hihihhi) dan kami regu kelas 5 putra berjanji akan bersunguh pasti bisa menjuarai.
Akhirnya pak Supratno pun mengizinkan dengan syarat berlatih gerak jalan 1 kali lagi, dengan rute melalui jalan luar desa. Temen2 sepakat, kami mulai berbaris untuk melaksanakan tugas,, lah ini waktu ditengah jalan saking temen tak sambar g lekas selasai ada usulan dari temen untuk lari aja agar cepat sampai wong g ada pak supratno, dari regu kami ada yg setuju ada juga tak setuju, sepakt diskusi anak2, dan akhirnya kami pun sepakat untuk lari dengan cepat,, kaburr , ayo lar2,, ayo melayu cepet,,, hhhhhaaaa,,  tak Sangka-Sangka dari  belakang sepertinya ada yang mengikuti kami dari belakang,, wahhh ternyata pak Supratno dari awal mengamati kami dari kejauhan dengan mengendarai sepeda motornya Supra-X keluraan tgun 2000-an, semua anggota regu mengakui kesalahan yang kami buat, dan siap kenak jewer n juga push up,,, waduhhh merah ni kuping, namun mantab (berani berbuat berani tanggung jawab). Rute yang belum terselesaikan pun diselasaiakn dengan disiplin.
Alhamudillah rute terselesaikan dan semua anggota regu kelas 5 putra pulang duluan daripada regu yang lain. Semua anggota regu kelas 5 bertemu dilapangan bola walau sedikit berangkat latihan karena harus shalat ashar dulu sama latihan tadi,, hehehe,, disela-sela latihan kami masih juga ngobrol tentang kejadian tadi (kenak hukuman dari pak supratno). Ternyata usai lantihan sepak bola*waktu peregangan pak miko (beliau adalah pelatih SSB kami dulu) mengumunkan bahwa sekolah akan mengadakan liga Madarah (*ceritanya akan dibahas pada part berikutknya) kami pun riang gembira dan siap untuk semakin rajin berlatih dan serius sungguh.
Hari H perlombaan gerak jalan pun tiba regu inti kami kelas 5 putra siap dan berbris dengan disiplin berjalan tegap tertib tak banyak bicara dalam barisan. Peliut start dibunyikan dengan intruksi dari ketua regu "Langkah Tegap, MAJU,, JALAN!!!” , semua anggota regu serentak menjawab dengan teriakan lantang “MIN,,, MO,,,DEL,,,” dengan kaki kanan yang bergerak zig-zag segitiga kesamping*kaki maju-kesamping-kembali sikap awal-baru dehh maju jalan,,!!! (bayangkan sendiri dah,, cz susah diskripsikan dalam tulisan, langsung praktek aj y,,, ^_^). Rute perlombaan kami lewati dengan displin tertib tak suara rasanya hanya terdengar hentakan bunyi sepatu yang beradu dengan aspal. Terbisit kami masih teringat akan janji kami untk bisa mengharumkan nama kesokolah kami jadi juara kembali. Singkat cerita berapa minggu ada pengumuman dari panitia kecamatan perlombaan agustusan, terkait hasil perlombaan semua cabang. Pada upacara hari senin setelah pengumuman itu, anak kelas 5 putra pada harap2 cemas, klo yang putri sih kayaknya dah pasti menang, y karena dari regu putra menilai memang regu putri memang displin, rapih, n tertib. Tapi kita semua regu yang ikut dalam perlombaan gelisa tak menentuk. Dan ketika diumumkan cabang perlombaan gerak jalan bahwa regu dengan nomer urut sekian (maaf saya lupa dengan noe urut regu kami dulu,,hhahhaha) juara 1,,, alhamdulillah kami bersyukur dan membutikan dengan janji kita pasti bisa...  begitu pula regu putri inti (siswi kelas 5 ) juara 1 juga.
Matahari semakin layu bersembunyi dibalik bumi, suara qiroah dari speker masjid desa terdengar merdu sayu-sayu menandakan waktu shalat magrib sebentar lagi, anak-anak kecil pun terlihat mulai strecing, worming-up dan peregang setalah berlatih bola dibawah bimbingan pelatih, tak begitu menyadari temen2 desa pun berada disampigku untk menyapaku karena aku jarng brada dirumah. Perasaan ini masih terbawah pengalaman-pengalaman yang dahulu pernah terlewati. Begitu asyik berlatih bola di SSB MIN Model Kawistolegi kala itu. aku dan temen2 desaku beranjak untuk pulang bersama-sama karena sudah smkin sore mau magrib, aku ambil sepedaku dan ku ayuh kembali sampai rumah,,,
Bersambung,,,
#Part 1         #Part 2

Post a Comment for "Tepi Lapangan"