Tap This All You Need Here by Affiliated Shopee

Tumbuhan tak Marah


belajar dari tumbuhan
oleh Deki Kunanjar pada 26 Juni 2011 pukul 12:45 ·

Mengapa tumbuhan diciptakan hanya bisa bergerak pasif? dan tumbuhan pun tidak mengeluh, walaupun tidak bisa bergerak layaknya hewan dan manusia ! berdiam diri dari awal dia ditanam smpai diakhir hayat, pagi-siang-sore-malam tidak beranjak kemana-mana, panas terikya sengat matahari tidak membuatnya dia membenci Allah karena tidak bisa bertedu layaknya makhluk hidup yang lain,, malahan dia selalu bersyukur, bertasbih kepada Allah karena mengapa? Allah Maha Adil, walaupun tumbuhan tidak diciptaka bisa bergerak aktif tetapi Allah telah menganugrahkan sebuah zat yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup yang lain, zat yang bisa menghasilkan sesuatu yag sangat dibutuhkan oleh mahkluk hidup termasuk kita manusia. zat tersebut adalah zat hijau daun atau kita sering dengar dengan sebutan klorofil. dengan klorofil inilah bisa membantu tumbuhan untuk melakukan fotosintesis yang bisa menghasilakn oksigen dan glukosa yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup yang lain untuk tetap tumbuh kembang. tumbuhan sangat tahu kalau Allah Maha Adil dari pada manusia yang diberikan akal oleh Allah tetapi sedikit yang mampu untuk bersyukur.

Dari hasil fotosintesis tersebut tumbuhan hanya mengunakan untuk diri sendiri sekitar 30%-40%, selebihnya untuk makhluk hidup yang lain, sungguh luar bisa dermawanya tumbuhnya, dia hidup untuk yang lain, hidup untuk bisa bermanfaat kepada makhluk lain tanpa ingin dapat imbalan apapun, walaupun tumbuhan diciptakan berbeda dengan mahkluk hidup yang lain, tetapi sekali lagi tumbuhan selalu bersyukur kepada Allah atas karuniaNya,semoga kita bisa mencontoh tumbuhan yang selalu pandai-pandai bersyukur dan hidup untuk bermanfaat bagi yang lain.

“Sebaik – baik manusia ialah yag paling bermanfaat untuk orang lain.” [HR. Ath Thabarani, hasan, dlm kitab Shahihul Jami’, no. 3289]

akankah dunia ini bisa adil sejahterah jika manusia bisa belajar kepada tumbuhan?

Post a Comment for "Tumbuhan tak Marah"