Tanaman alpukat diketahui berasal dari daratan Amerika Tengah dan mulai masuk Indonesia pada abad ke-18. Pada tahun 1920 -1930 pemerintah Hindia Belanda melakukan introduksi 20 varietas alpukat untuk jadikan varietas ungul di Indonesia. Diketahui saat itu alpukat sebagai sumber lemak nabati untuk memenuhi kebutuhan lemak bagi masyarakat yang bertempat tinggal di pegunungan. Sekarang sudah banyak varietas unggul lokal yang tidak kalah saing dengan alpukat luar negeri.
Alpukat Miki salah satu jenis alpukat unggul yang bisa tumbuh produktif di dataran rendah sekitar 20 mdpl hingga 1400 mdpl. Namun, alpukat ini lebih dikenal dengan alpukat unggul dataran rendah mampu mulai berbuah produktif sekitar umur 2,5 tahun - 3 tahun yang mana alpukat lain bisanya tumbuh di dataran menengah sampai tinggi dan baru berbuah diusia 5 tahun ke atas. Rata-rata berat buah alpukat miki bisa mencapai 400-600gr dan daging buah yang tergolong mentegah karena memiliki warna kuning dan manis tidak getir.
Dibandingkan tanaman alpukat lain yang daunya disukai hama ulat, jenis alpukat miki daunya malah tidak disukai ulat karena mengandung anti enzim anti-protase yang dapat menghambat percernaan ulat. Sehingga ketika ulat memakan daun alpukat miki maka percernaan si ulat akan terganggu akhirnya mati.
Alpukat ini tergolong genjah dan mampu beberapa kali berbuah dalam setahun atau bisa dikatakan berbuah sepanjang tahun. Produktivitas alpukat miki perpohon dapat menghasilkan buah hingga 20kg. Semakin tua tanaman alpukat miki dengan perawatan yang baik pemberian nutrisi dan unsur hara yang tercukupi mampu berbuah hingga 100kg lebih per pohon.
Bagi yang ingin menanam alpukat ini yang memiliki banyak keunggulan yang dimiliki tersebut namun tidak memiliki luas lahan yang cukup luas. Tidak perlu kuatir, tanaman alpukat miki ini juga sangat cocok untuk ditanam di dalam pot. Ditanam di pekarangan rumah yang tidak begitu luas cukup dalam pot saja bisa berbuah dengan mudah. Tentunya dengan perlakuan yang tepat agar si alpukat miki dapat tumbuh subur dan mampu berbuah lebih produktif.
Berikut ini beberapa kiat menanam alpukat miki dalam pot agar lebih produktif menghasilkan dengan ditumpangsarikan tanaman sayur.
Pertama, persiapan tanam bibit alpukat miki
- Siapkan media tanam dari terdiri dari campuran tanah,sekam, dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandinga 1:1:1
- Pilih ukuran pot yang bervolume 100 liter atau lebih.
- Bibit alpukat miki dari perbanyakan vegetatif bisa dari sampung pucuk grafting atau model okulasi tempel agar lebih cepat dapat berbuah dibandingan dari perbanyakan generatif menggunakan biji yang membutuhkan waktu lebih lama untuk berbuah.
- selanjutnya isi pot dengan batu krikil atau pecahan genting/batu bata sebagai dasarnya setinggi 8 cm saja, lalu masukan campuran media tanam tadi setenggah dari potnya dan siapkan lubang tanam untuk meletakan bibit alpukat mikinya.
- Buka dengan hati-hati wadah polibag bibit alpukat miki jangan sampai tanahnya pecah dan akarnya patah atau putus karena bisa menyebabkan bibit alpukatnya gagal tumbuh.
- Setelah itu masukan bibit alpukat miki ke pot lalu isi sampai penuh dan tekan pelan-pelan hingga tidak ada rongga di media tanam potnya.
- Siram dengan air hingga basa, lakukan penyiraman pagi dan sore terutama pada musim kemarau.
- Tempatkan dulu ditempat yang teduh yang tidak terlalu panas sekitar 2 minggu atau sampai muncul tunas baru.
- Setelah tanaman alpukat sudah tumbuh dengan baik pindah ke tempat yang mendapatkan sinar matahari yang lebih dari 8 jam agar proses fotosintesisnya sempurna memacu pertumbuhan dan menghasilkan buah.
Kedua, persiapan tumpangsari tanam sayuran dalam pot
- Tentukan benih sayuran apa yang akan ditanam, contoh benih cabai dan tomat. Maka pilih benih cabai dan tomat yang bervarietas unggul berbuah banyak, genjah dan lebih tahan hama dan penyakit agar lebih mudah perawatanya dan hasilnya maksimal.
- Semaikan benih cabai dan tomat yang sudah pilih ke pot media tanam alpukat miki dengan jarak yang agak rengang.
- Tutup semaian benih tadi dengan kompos atau jerami tipis-tipis saja jangan terlalu tebal. Karena akan menggangu pertumbuhan tunas baru dari benihnya bahkan bisa gagal tumbuh tunasnya jika terlalu tebal.
- Setelah sekitar 2-3 minggu benih cabai dan tomat sudah menjadi bibit yang sudah tumbuh keluar sekitar 3-5 daunnya. Seleksi semaian cabai dan tomatnya yang sekiranya pertumbuhanya paling bagus sekitar 2-3 tanaman saja. Sisanya bisa dipindah tanamkan ke tempat atau media tanam yang lainya.
Ketiga, perawatan tumpangsari tabulampot alpukat miki dengan sayuran
- Siram tanaman dengan air rutin setiap pagi dan sore hari, jika musim kemarau penyiraman air lebih banyak hingga menggenang.
- Penambahan pupuk kandang atau kompos sebanyak 500-1000gr sebulan sekali.
- Setiap bulan berikan pupuk NPK sebanyak 15gr, Pupuk Hayati 10gr/100ml, Humid Acid 10gr/100ml, dan Amino Acid 10gr/ml dengan larutan dalam air sebanyak 10 liter kemudian dikocorkan ke media tanama pot / tabulampotnya. Jika tanaman masih berumur 0-2 bulan pemberian kocoran sebanyak 1- 2 liter air dan tanaman yang sudah burumur lebih dari 2 bulan diberikan kocoran 2-4 liter per potnya.
- Tanaman memasuki usia produktif atau fase generatif dtandai dengan munculnya bakal bunga berikan pupuk yang mengadung unsur kalium yang lebih banyak untuk membantu pembentukan bunga dan buahnya banyak yang jadi.
Post a Comment for "Tips Mengoptimalkan Tabulampot Alpukat Miki Dengan Sayuran Agar Dapat Hasil Dobel"