Tap This All You Need Here by Affiliated Shopee

Tips Menanam Sayuran Organik di Polibag/Pot Agar Tumbuh Subur

    Sebelum menanam sayuran dalam pot/polibag, kita perlu mengetahui apakah sayuran itu bisa ditanam bergerombol ataukah harus ditanam sendiri-sendiri (tunggal) dalam satu pot. Dengan mengetahuinya, kita dapat menentukan jenis pot yang digunakan serta teknik penanaman dan pemeliharannya.

A. Penentuan Wadah Polibag/Pot

    Ada banyak tersedia pilihan wadah untuk penanaman sayuran di pot. Bahan pot setidaknya terdiri dari plastik atau fiber, keramik, semen, kayu, dan seng. Perbedaan bahan pembuat pot relatif tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sayuran. Pot atau polibag bisa dibeli di toko penyedia saprotan. Secara praktis dan kreatif bisa bisa juga memanfaatkan wadah bekas pakai, seperti ember bekas, baskom, keranjang plastik, kaleng cat, karung, atau bambu, atau pipa paralon.

    Bentuk wadah yang akan digunakan sebagai tempat tumbuhnya tanaman sebaiknya disesuaikan dengan sistem penanaman. Apakah sayuran akan ditanam secara tunggal (satu tanaman satu pot) atau koloni (beberapa tanaman dalam satu wadah atau pot). Dalam penanaman koloni, satu pot bisa ditanaman satu jenis sayuran dengan beberapa tanaman atau beberapa jenis tanaman sayur yang berbeda. Namun, jenis sayuran yang ditanam memiliki perakaran pendek.

    Penanaman sayuran dalam pot dapat digunakan sebagai hiasan di pekarangan untuk menghemat lahan. Keuntungan lainya bertanam sayuran dalam wadah adalah tidak perlu mengatur drainase, cukup dengan memberi lubang di bagian bawah wadah dan alas wadah agar dasarnya tidak menyentuh tanah. Tujuannya supaya air tidak terlalu lama berdiam di media dalam pot (cepat mengalir keluar).

B. Pemilihan Media Tanam

    Pemilihan media tanam yang tepat mutlak diperlukan. Sebaiknya media tanam yang akan digunakan dapat menjaga kelembapan daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan unsur hara. Berikut beberapa media tanam untuk penanaman sayuran di pekarangan. 

1. Tanah

    Tanah merupakan tempat tagak dan bertumpunya tanaman serta sebagai penyuplai hara dan air bagi tanaman. Bagian tanah yang digunakan sebaiknya top soil (tanah atas) karena gembur dan subur. Selain itu, lapisan top soil memiliki jumlah pori-pori tanah yang berukuran kecil (pori-pori mikro) lebih banyak daripada pori-pori yang berukuran besar (pori-pori makro).

2. Sekam Padi

    Sekam padi adalah kulit biji padi yang sudah digiling. Sekam berperan dalam perbaikan struktur tanah sehingga sistem aerasi dan drainase media tanam menjadi lebih baik. Penggunaanya ada yang dibakar dan ada yang tidak dibakar. Sekam bakar lebih gembur karena tinggi kandungan karbon (C), tetapi mudah lapuk. Adapun sekam mentah miskin akan unsur hara dan mudah ditumbuhi cendawan.

3. Kompos

    Kompos berasal dari jerami, sekam, daun, rumput, dan sampah kota yang telah terfermentasi. Fungsinya untuk mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun daya ikat air. Sebaiknya kompos yang dipilih untuk media tanam telah mengalami pelapukan secara sempurna yang ditandai dengan perubahan warna dari bahan pembentuknya (hitam kecokelatan), tidak berbau, tampak berat, mudah digenggam tangan, dapat mengikat air, serta melepaskannya bila berlebihan.

4. Pupuk Kandang

    Pupuk yang berasal dari kotoran hewan ini mengandung natrium (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kandungan mikroorganismenya mampu merombak bahan organik yang sulit dicerna tanaman menjadi komponen yang lebih mudah untuk diserap oleh tanam harus yang sudah matang dan steril agar terhindar dari serangan bakteri atau cendawan. Hal itu ditandai dengan warna pupuk yang hitam pekat dan tidak berbau.

5. Pasir

    Pasir, seperti pasir kali dan pasir bangunan baik untuk pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran tanaman. Bobotnya yang cukup berat akan mempermudah tagaknya batang. Namun, pasir tidak mampu mengikat air. Selain itu, media tanam pasir dapat mengingkatkan sistem aerasi drainase media tanam.

*Campuran media tanam yang digunakan dalam tanaman sayuran adalah tanah, pupuk kandang/kompos, dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1. Perbandingan lainya yang dapat digunakan, yaitu 1:1:1

6. Pupuk Hayati

    Pupuk yang mengandung mikroba endovit mampu bersimbios dengan tanaman untuk menunjang pertumbuhan tanaman dengan baik. Sehingga media tanam harus mengandung mikroba baik dan bahan organik yang cukup bagi tanaman. Selain itu, media tanam juga menjadi media hidup inokulum penyakit tular tanah yang bisa terkontrol oleh mikroba baik antagonis. Pemberian pupuk hayati dapat meningkatkan kesuburan dan populasi mikroba tanah serta meningkatkan imunitas/preventif tanaman terhadap penyakit dan hama penggangu tanaman.

C. Penanaman

    Sayuran yang cocok ditanam dalam pot tunggal antara lain tomat, cabai, terung, dan mentimun. Satu pot hanya ditanami satu batang tanaman saja yang biasanya sudah tumbuh agak besar. Adapun tanaman yang bisa ditanam bergerombol (koloni) antara lain kangkung, bayam, bawang merah, dan bawang daun. Tanaman bergerombol sebaiknya ditanam dalam pot yang lebar permukaannya, tetapi tidak terlalu dalam. Namun, ada sayuran yang dapat tumbuh subur dan mengandung nilai estetika, baik ditanam secara tunggal maupun koloni, seperti selada, bawang daun, dan seledri. Khusus mentimun sebaiknya diberikan lanjaran.

1. Penananan individu

Berikut tahapan penanaman tanaman tomat.

a. Setelah pot disiapkan, masukkan pecahan batu sebagai penyangga media tanam, dan mencegah tersumbatnya lubang drainase.

b. Isi media tanam hingga 3/4 pot.

c. Tanam bibit hasil semaian ke dalam pot. Caranya, angkat bibit dengan mengikutsertakan tanah di sekitar akarnya. Pindahkan bibit ke dalam pot dengan hati-hati agar akarnya tidak rusak. 

d. Tambahkan media tanam disamping tanaman hingga mencapai bibir pot. Selanjutnya, tekan-tekan media tanam agar tanaman dapat berdiri tegak.

e. Siram media tanam dengan air menggunakan gembor.

f. Tempatkan tanaman di tempat teduh atau tidak terkena langsung matahari hingga tumbuh tunas baru. 

Catatan: Untuk penanaman dari biji, terlebih dahulu pot diisi media tanam hingga bibir pot. Setelah itu, benih berupa biji dibenamkan sedikit ke dalam media tanam, lalu ditutup tipis dengan media tanam. Selanjutnya, siram dengan air secukupnya, lalu tempatkan di tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung. Apabila media tanam telah basah, penyiraman air di atas tidak diperlukan lagi. 

2. Penanaman komunal

    Untuk menanam tanaman sayur yang akan ditanam secara komunal seperti bayam dan kangkung, benih tidak perlu disemai. Benih langsung ditebar di media tanam yang sudah disiapkan di pot. Adapun tahapanya sebagai berikut;

a. Isi media tanam dalam wadah yang telah disiapkan. Pengisian media tanam sampai mendekati bibir wadah atau pot.

b. Tebar benih secara merata. Penebaran yang terlalu rapat akan mengakibatkan bibit tumbuh saling berdempetan. Selanjutnya, tutup benih dengan media tanam, jangan terlalu tebal agar benih bisa tumbuh dengan mudah. Setelah itu, siram dengan menggunakan gembor halus agar benih tidak berantakan saat disiram. Bila memungkinkan, biji tidak ditebar, tetapi ditanamkan/dimasukkan ke dalam tanah.

c. Perhatikan pertumbuhan benih. Pastikan tumbuh sehat dan subur.

D. Pemeliharaan

    Tanaman sayur memerlukan pemeliharaan agar tumbuh optimal, seperti pemasangan ajir, penyiraman, dan pemupukan.

1. Pemasangan ajir

    Tanaman yang merambat dan yang lemah batangnya, seperti tomat, terung dan cabai memerlukan ajir (bilah bambu) yang dapat membantu menegakkan tanaman. Sayuran seperti mentimun juga mutlak memerlukan ajir karena tanaman ini tumbuh merambat. Ajir dapat mulai diberikan pada tanaman yang sudah berumur 3-4 minggu. Ajir bisa dibuat dari kayu atau bambu, bisa juga fari tali rafia yang diikatkan pada tali gantungan.

2. Penyiraman

    Tanaman sayuran membutuhkan air untuk pertumbuhannya. Penyiraman dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak rusak, baik batang maupun daunnya. Frekuensi penyiraman di siang hari karena dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman.

3. Pemupukan

    Pemupukan tanaman sayur yang ditanam di pekarangan bisa menggunakan pupuk organik dan pupuk hayati. Selain itu bagus juga tambahkan humid acid setiap kali pemupukan atau nutrisi organik lainya. Dosis dan cara penggunanya disesuaikan dengan kemasan pupuk tersebut.  Kini, banyak tersedia pupuk organik, pupuk hayati, humid acid dan nutrisi organik lainya yang beredar di pasaran. 

4. Penjarangan

    Untuk penanaman koloni, tanaman sayur perlu penjarangan. Tujuannya agar tanaman yang ditinggalkan mendapatkan unsur hara secara optimal. Umumnya penjarangan dilakukan saat tanaman berumur 3-4 minggu. Tanaman yang dijarangkan dipindahkan ke pot yang sudah disiapkan sebelumnya.

5. Pengendalian Hama Penyakit

    Untuk pengendalian organisme penggangu tanaman dapat menggunakan pestisida nabati dan pestisida hayati. Kelebihanya tidak menimbulkan residu atau dampak negatif ke lingkungan baik ke tanaman dan manusia. Serta tidak menimbulkan resistensi atau kekebalan pada hama penyakit. Sekarang pestisida nabati atau hayati sudah banyak tersedia di toko sarana pertanian. Dapat juga membuat sendiri dengan bahan-bahan alami, bisa simak di link cara pembuatan pestisida nabati 

F. Umur panen sayuran

    Kita juga perlu memperhatikan umur panen tanaman sehingga kita bisa memperkirakan waktu yang tepat masa panen dan sacara pemanenanya. Seperti bayam bisa langsung dicabut segera setelah ia tumbuh cukup besar (kira-kira berumur 3 minggu atau 21 hari). Kangkung dipanen setelah 3-4 minggu dengan memangkas batang beserta daunnya yang masih muda. Kangkung bisa dipanen 3-4 kali setelah tumbuh tunas baru dalam sekali penanaman. Cabai juga bisa dipanen berkali-kali. Pemanenan dilakukan seminggu sekali setelah panen pertama sampai akhirnya tanaman tidak mampu sekali setelah panen pertama sampai akhirnya tanaman tidak mampu berproduksi lagi karena terlalu tua sehingga harus diganti dengan bibit baru. Selada, sawi, dan seladri dipanen mulai umur 2 bulan setelah tanam. Caranya dengan mencabut tanaman beserta akarnya atau memotong bagian batang di atas tanah. Adapun bawang merah dan bawang putih dipanen setelah 60% daun-daunya kering dan pangkalnya lemas. Umur bawang tersebut sekitar 2,5 bulan dengan cara mencabut tanaman tersebut. Bawang daun dipanen dengan cara mencabut seluruh rumpun-rumpunnya saat berumur 2 bulan setelah tanam. Pemanenan bawang daun yang terlambat menyebabkan rasanya menjadi 'liat'. Rentang waktu beberapa sayuran sebagai berikut:

- Cabai : 2-3 bulan

- Terung : 4 bulan

- Mentimun : 2 bulan

- Tomat : 2 bulan

- Bayam : 3 minggu

- Kangkung : 3-4 minggu

- Caisin/pakcoy : 1,5-2 bulan

- Sawi : 2 bulan

- Selada : 1,5-2 bulan

- Seledri : 2-4 bulan

- Bawang daun : 1,5-2,5 bulan

- Bawang merah : 2,5 bulan

- Bawang putih : 2,5-3,5 bulan

- Kemangi : 1,5-2 bulan

Post a Comment for "Tips Menanam Sayuran Organik di Polibag/Pot Agar Tumbuh Subur"