Tap This All You Need Here by Affiliated Shopee

UNIK! Budidaya Sistem Vertikultur

    Secara bahasa, istilah vertikultur berasal dari kata vertikal dan culture. Artinya, budidaya tanaman secara vertikal dengan menggunakan sistem bertingkat. Tanaman pun akan tampil memikat dengan berderet secara vertikal. Teknik ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan budi daya di lahan sempit, seperti pekarangan. Hasilnya pun akan berlipat karena populasinya lebih banyak dibandingkan teknik budidaya lainya di lahan datar berkat adanya sistem bertingkat. Selain itu, posisi tanaman dapat dipindahkan sesuai kebutuhan, terutama penanaman pada paralon, talang, bambu, atau karung. Keuntungan lain teknik penanaman tersebut, diantaranya hemat lahan, air, dan pupuk. 

    Ada banyak jenis kombinasi dari teknik bertanam secara vertikultur. Secara umum ada yang disebut vertikultur berdiri, vertikultur gantung/tempel, dan vertikultur bertingkat. Mungkin sekilas bercocok tanam secara vertikultur terlihat rumit, tetapi sebenarnya cukup sederhana. Bahan-bahan yang digunakan mudah ditemukan sehingga dapat diterapkan oleh ibu-ibu rumah tangga. 

    Pupuk diberikan berupa larutan yang merupakan campuran beberapa macam pupuk baku melalui sebar atau aliran sirkulasi dengan pompa mesin atau gaya berat dari menara air. Saat ini,  larutan pupuk baku (makro dan mikro), sudah dijual di toko sarana tani dengan nama 'nutrisi'

A. Vertikultur Berdiri

    Disebut vertikultur berdiri karena wadah yang digunakan untuk menanam sayuran dalam keadaan berdiri di atas tanah. Wadah yang digunakan antara lain pipa pvc. Adapun media tanam yang digunakan maupun cara pemeliharaanya sama dengan penanaman di pot. Selain pipa pvc, teknik bertanam ini juga bisa diterapkan pada bambu berdiameter besar (bambu betung) dengan terlebih dahulu membuang pembatas ruasnya. Sebagai contoh dipaparkan cara membuat vertikultur berdiri dengan menggunakan pipa pvc sebagai berikut

1. Buat tanda lubang pada paralon minimal 20 cm dari batas bawah dalam satu baris dengan jarak 20 cm pada paralon. Buat tanda lubang tanam baris lainya dengan lubang awal ditambah 10 cm, sedangkan jarak tanda antarlubang dalam satu baris tetap 20 cm.

2. Lubangi tanda pada paralon tersebut dengan pengebor dengan diameter lubang sekitar 3 cm.

3. Buat lubang tanam sedalam 30 cm, lalu masukkan pipa paralon tersebut, lalu timbun dengan tanah atau cor dengan semen di pinggir pipa.

4. Masukkan media tanam ke dalam pipa sampai batas atas pipa.

5. Tanam bibit semai dalam lubang tanam.

6. Lakukan perewatan hingga panen seperti penanaman sayuran dalam pot.

B. Vertikultur Gantung/Tempel

    Vertikultur gantung atau tempel adalah wadah pemeliharan sayuran yang digantung atau ditempel di dinding dengan menggunakan tali/kawat. Teknik bertanam dengan cara ini biasanya menggunakan talang air. Untuk media tanam dan teknik pemeliharanya sama dengan teknik bertanam di pot. Jenis tanaman sayur yang cocok antara lain kangkung, bayam, sawi, pakcoy, dan seledri.

C. Vertikal Bertingkat/Susun

    Pembuatan teknik ini dengan cara menyusun wadah pemeliharaan secara berjenjang ke atas menggunakan kaki dan rangka penopang. Bahan atau kerangkanya bisa menggunakan kayu, bambu, atau besi dan talang air. Jenis sayuran yang umumnya ditanam dalam teknik ini, seperti selada, pakcoy, kangkung, bayam, caisin. Penanaman, pemeliharaan, dan pemanennya pun sama dengan teknik bertanam di pot/polibag.

Post a Comment for "UNIK! Budidaya Sistem Vertikultur"