Tap This All You Need Here by Affiliated Shopee

Ceritakan Pada Tanaman


Pagi ini aku akan bercerita menurut versi sudut pandangku sendiri yang masih sempit ini. Cerita yang aku awali dengan sebuah pertanyaan. Bisa jadi pertanyaan ini belum pernah ada dalam benakmu. Ini bukan pertanyaan matematika, fisika, kimia, atau exacta lainya. Tapi pernyataan ini yang mengawali cerita ini.
Ya... Sekarang aku tanyakan kepadamu, pernahkah kau berbicara dengan tanaman? Jika belum cobalah. Kenapa? Karena tanaman juga mahluk hidup sama seperti kita, diberi kesempatan menikmati hidup di dunia ini. Sama juga memiliki nyawa dan raga. Sedikit perbedaanya hanya manusia diberi akal untuk memahami, sedangkan tanaman diberikan insting naluri, selebihnya menurutku sama.
Bukankah itu hal konyol belaka hanya membuang waktu mirip orang gila? Ya... Memang, tak semua orang mengerti maksudnya, maka aku akan ceritakan itu padamu.
Dengan caramu cobalah kau bicara dengan tanaman, katakanlah apa yang ingin kau katakan. Baik itu curhatan kesedihan, kegembiraan, kedukaan, kesenangan, kegembiraan atau bahkan perkataan pertanyaan yang sampaikan.
Lihatlah bagaimana tanaman hikmat mendengarkanmu sampai lelah kau berbicara tanpa ada selaan. Tanaman diam tak beranjak sampai kau puas menyampaikan perkataanmu. Namun apakah diamnya itu bukankah malah menyuekanmu bagaimana sebagai mana patung kau ajak bicara? Bagi ku tidak demikian.
Mungkin yang terpikirkan oleh kita bahwa tanaman itu hanya diam tanpa respon atau tanggapan atas sekian banyak perkataan yang kau sampaikan atau yang kau ceritakan.
Jika kau telah memahami apa yang aku sampaikan diatas sebelumnya maka kau akan mengerti...   Ya tepat, tanaman sama seperti kita, sama-sama mahkluk hidup, yang pasti memiliki cara sendiri memberikan respon padamu. Namun sedikit orang yang tidak memahami.
Pertama. Saat kau mulai berbicara panjang lebar sampai kau kehabisan kata untuk kau sampaikan pada tanaman, apakah dia beranjak pergi, capek mendengarkan perkataan mu?
Tidak, tanaman setia mendengarkan mu dan tetap antusias berdiri. Dari itulah sebetulnya tanaman ini mengajarimu bagaimana menjadi pendengar setia yang baik, yang menangkan dan kesetiaan.
Kedua. Tanpa kau sadari ketika kau sering berlama-lama berbicara dengan tanaman. Daun-daun dan ranting tanaman menjadi canopy yang rindang melindungi mu dari sengatan matahari yang semakin tinggi dan panas. Itulah cara tanaman melindungi dan memberikanmu rasa aman agar tak ada yang mengganggu mu saat kau berbicara kepadanya.
Ketiga. Banyaknya apa yang kau ceritakan pada tanaman bukan berarti dia hanya sekedar diam. Tanpa kau ketahui bahwa akar tanaman telah menyusuri bumi untuk bisa memberikan tanggapan terbaik padamu. Disinilah tanaman mengajari keikhlasan dalam perbuatan tanpa harus memperlihatkan bagaimana cara dia berkorban.
Keempat. Keluhan, kesedihan, kegamangan, atau kegalauan yang kau sampaikan pada tanaman. Maka lihat cara dia memberikan jawaban nasehat padamu. Nasehat itu tentang bagaimana cara perjuang menyikapi hidup. Tengoklah kemana arah tanaman itu tumbuh berkembang!
Ya benar sekali,, tanaman selalu tumbuh kearah cahaya matahari datang. Maka disitulah kawan tanaman memberikan petunjuk pada kita untuk selalu optimis dan positive thinking, jauh dari kegelapan pikiran.
Cukup itulah yang ingin aku ceritakan pada di pagi hari ini. Semoga setiap kata-kata itu ada pelajaran hikmah bagi kita.

Post a Comment for "Ceritakan Pada Tanaman"