Tap This All You Need Here by Affiliated Shopee

"Monumen Van der Wijck - Monumen Kebaikan Tanpa Pamrih"



"Monumen Van der Wijck - Monumen Kebaikan Tanpa Pamrih"
Lamongan. Pada 19/20 Oktober 1936 di pesisir utara Jawa, tepatnya di perairan Brondong, kapal Belanda Van der Wijck tenggelam, sebuah peristiwa yang mengilhami novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck oleh Buya Hamka. Kapal mewah yang dibuat di galangan kapal Feijenoord, Rotterdam, Belanda pada tahun 1921.
Atas jasa nelayan Brondong dan Blimbing, awak kapal dan penumpang dapat diselamatkan. Pemerintah Hindia-Belanda mendirikan monumen di halaman Kantor Pelabuhan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur untuk mengenang peristiwa tersebut dan menghormati jasa nelayan.
Maka dari itu secara pribadi menyebutnya sebagai monumen "Kebaikan Tanpa Pamrih".
Menolong sesama manusia, atas kesadaran humanity. Dimana pada kondisi masa itu tanah kelahiran pribumi dijajah oleh kolonial Belanda. Namun atas kesadaran jiwa kemanusiaan yang tinggi warga nelayan pribumi dengan tulus hati menolong para penumpang kapal Van der Wijck milik kolonial Belanda yang mau tenggelam.
Sungguh inilah panggilan jiwa kemanusiaan orang pribumi khususnya nelayan Brondong & Blimbing Lamongan untuk menolong sesama tanpa pilih kasih. Bentuk sikap kepahlawan yang tinggi kepada lawan yang merampas kekayaan tanah air.
Bisa disebut pula ini adalah perwujudan dari pepatah bijak "Cara terbaik membalas kejahatan adalah membalasnya dengan kebaikan"
Jiwa heroik nelayan brondong & blimbing diabadikan dalam monumen ini "Monumen Van der Wijck".
-Brondong, Lamongan-

Post a Comment for ""Monumen Van der Wijck - Monumen Kebaikan Tanpa Pamrih""