Delima benih hibrida adalah sesuatu yang menyebabkan petani kelas bawah terimpit dalam belenggu kapita-lis, karena di lapangan petani banyak yang tidak mampu membeli benih kualitas tinggi, paling cuma bisa yang kualitas abal-abal ( benih palsu ). Kenyataan tersebut sangat bertolak belakang dengan komentar teman-teman di awal tadi.
Saya selama sering melakukan kunjungan langsung ke petani tradisional, saat saya tanya kenapa memilih benih hibrida?
Jawaban yang muncul kurang lebih: Akan mendapat hasil yang banyak (kuantitas), usia panen yang lebih cepat, bentuk buah yang seragam.
Namun membudidayakan tanaman Hibrida tidaklah seindah yang di janjikan perusahaan pembuat nya.
Hampir semua jenis benih Hibrida 90% ketergantungan pada bahan asupan anorganik pupuk, perangsang, sampai harus menggunakan pestisida melebihi ambang keamanan untuk di konsumsi. Saya tidak berlebihan dalam menilai kasus ini.
Nah di sini lah saya katakan bahwa benih kurang ramah lingkungan, ini dengan fakta di lapangan bahwa penggunaan benih tidak lepas dari bahan asupan kimia, yang merusak lingkungan (air tanah, udara, dan yang paling kita takuti adalah kelemahan badan pengawas obat-obatan kita yang sangat kurang kontrol akan benda-benda tersebut sehingga dampak negatif yang d hasilkan cukup luas).
Coba kita tanyakan pada dokter apasih penyebab rendahnya tingkat kesehatan petani kita?
padahal setiap hari mereka makan sayur yang segar dalam jumlah yang cukup. tapi kenapa?
Lingkungan tempat kita hidup saat ini adalah titipan generasi yang akan datang. dan bukan warisan yang bisa di apakan semau gue.
Semoga dapat menjadi bahan renungan bagi kita.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080827063242AAzfsdW
Saya selama sering melakukan kunjungan langsung ke petani tradisional, saat saya tanya kenapa memilih benih hibrida?
Jawaban yang muncul kurang lebih: Akan mendapat hasil yang banyak (kuantitas), usia panen yang lebih cepat, bentuk buah yang seragam.
Namun membudidayakan tanaman Hibrida tidaklah seindah yang di janjikan perusahaan pembuat nya.
Hampir semua jenis benih Hibrida 90% ketergantungan pada bahan asupan anorganik pupuk, perangsang, sampai harus menggunakan pestisida melebihi ambang keamanan untuk di konsumsi. Saya tidak berlebihan dalam menilai kasus ini.
Nah di sini lah saya katakan bahwa benih kurang ramah lingkungan, ini dengan fakta di lapangan bahwa penggunaan benih tidak lepas dari bahan asupan kimia, yang merusak lingkungan (air tanah, udara, dan yang paling kita takuti adalah kelemahan badan pengawas obat-obatan kita yang sangat kurang kontrol akan benda-benda tersebut sehingga dampak negatif yang d hasilkan cukup luas).
Coba kita tanyakan pada dokter apasih penyebab rendahnya tingkat kesehatan petani kita?
padahal setiap hari mereka makan sayur yang segar dalam jumlah yang cukup. tapi kenapa?
Lingkungan tempat kita hidup saat ini adalah titipan generasi yang akan datang. dan bukan warisan yang bisa di apakan semau gue.
Semoga dapat menjadi bahan renungan bagi kita.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080827063242AAzfsdW

Post a Comment for "Dilema Benih Hibrida"