Tap This All You Need Here by Affiliated Shopee

Cara Pembuatan Pupuk Kompos Praktis Tanpa Fermentasi Penutupan

    Pupuk kompos atau pupuk kandang saat ini mulai digemari oleh petani karena selain manfaatnya bagi keberlanjutan kesuburan tanah juga sebagai alternatif pupuk sintetis yang harganya sangat mahal. Kesulitan petani mendapatkan pupuk sintetis untuk budidaya tanaman ini dapat mempengaruhi petani yang dulu ketergantungan dengan pupuk kimia sintetis kini mulai perlahan menggunakan pupuk kompos sebagai alternatif. Padahal penggunaan pupuk kompos atau kandang sudah dilakukan sejak nenek moyang kita dalam bercocok dalam. Momentum inilah untuk mendorong petani untuk memanfaatkan bahan organik kembali yang ada sekitar tempat tinggal untuk dijadikan pupuk kompos. Salah satu limbah organik yang melimpah di tempat tinggal petani atau pedesaan adalah kotoran ternak. Diketahui bersama bawah limbah kotoran ternak ini memiliki kandungan yang bermanfaat bagi tanaman. Pada kesempatan inilah kita manfaatkan kembali limbah ternak atau bahan organik lainya untuk jadikan pupuk kompos  untuk keberlangsungan pertanian kita. 

    Sebelum membahas bagaimana kita membuat pupuk kompos yang praktis tanpa fermentasi penutupan (anaerob) sehingga lebih praktis dan efisien. Kita kenali lebih dulu ciri fisik kompos yang sudah jadi (matang) ialah berwarna gelap menyerupai tanah, tidak berbau, dan teksturnya remah (mudah hancur). Kenapa? karena pupuk kompos yang belum matang jika diaplikasikan ke tanaman dapat menyebabkan terjadinya tanaman menjadi rusak atau bermasalah karena masih berdapat mikroba pathogen (jahat) yang dapat menyebabkan penyakit dan persaingan nutrisi dengan tanaman kita. 

Bagaimana bisa membuat pupuk kompos tanpa fermentasi penutupan (proses anaerob)?Jawabanya adalah dengan menggunakan mikroba pengurai aerob kebalikan dari mikroba pengurai anerob. Terus seperti apa si pembuatan pupuk kompos aerob itu? tahapanya adalah sebagai berikut: 

Pertama, yang perlu kita siapkan dalam membuat pupuk kompos dari limbah ternak adalah kotoran ternak sebagai bahan baku utamanya bisa dari kotoran ternak kambing, sapi, kerbau, kuda atau lainya. Kebanyakan di tempat tinggal petani yang mudah kita temukan adalah limbah kotoran sapi dan kambing yang tersedia banyak. Bahan pembuat selanjutnya yang penting kita siapkan adalah mikroba pengurai aerob yang saat ini mudah kita temukan dipasaran salah satunya ada merk decoprima yang sering digunakan untuk pembuatan pupuk kompos praktis. Satu sachet/kemasan decoprima bisa kita gunakan untuk 1-2 ton bahan baku kotoran ternak untuk dijadikan pupuk kompos. Bagusnya si satu kemasan untuk satu ton, sehingga mikroba pengurainya dapat bekerja maksimal untuk proses percepatan penguraianya. Jadi siapkan 1 ton kotoran ternak dan satu sachet decoprima. 

Kedua, siapkan tempat yang teduh dan terbukan untuk tempat kotoran yang akan diproses menjadi pupuk kompos. Untuk tempat menyesuaikan yang penting tidak terkenak cahaya matahari langsung dan jika musim hujan tidak kebasahan atau kebanjiran. Bisa sesuaikan sendiri tempat dengan ketersedian tempat sabahat tani. 

Ketiga, Letakan kotoran ternak yang sudah kita siapkan pada tempat/lokasi yang sudah kita siapkan sebelumnya dengan ketebalan 20-50 cm. Sambil proses tersebut, mikroba pengurai aerob (Decoprima) yang sudah kita siapkan kemudian direndam dulu kedalam air 1 liter di wadah bisa botol atau ember yang terbuka selama 12-24 jam. Perendaman decoprima bertujuan untuk membangukan microba pengurai aerob terkandung dalam decoprima dari dormanya, sehingga siap diaplikasi.

Keempat, Jika sudah 12-j24 jam decoprimanya direndam, maka dapat kita enceran dengan 60 liter air sumur atau sungai. Hindari pengenceran atau penambahan dengan air yang mengandung kaporit karena dapat merusak mikroba pengurai aerob yang sudah kita siapkan tadi. Selanjutnya semprotkan merata ke kotoran ternak sambil dibolak-balik sehingga tersemprot sempurna semua.

Kelima, Pembolakin setalah dua atau tiga hari sekali selanjut pada hari ketujuh atau seminggu cek kotoran ternak apakah sudah bertektur remah (mudah hancur) tidak berbau dan warna menyerupai tanah. Jika sudah berarti pupuk kompos kita sudah jadi. ^^

    Selamat mencoba, semoga bermanfaat salam sukses petani Indonesia, salam lestari sahabat tani.  

Post a Comment for "Cara Pembuatan Pupuk Kompos Praktis Tanpa Fermentasi Penutupan"