Tap This All You Need Here by Affiliated Shopee

CUKUP dengan Rumus LIMA I saja.



CUKUP dengan Rumus LIMA I Saja
    
    Perjalanan hidup telah memberikan banyak pelajaran, tentang  sebuah perjuangan, pengorbanan, keikhlasan, dan kasih sayang dalam ukhuwah dijalan dakwah. Memang tak mudah apa yang kita tempu dijalan ini, sebanding dengan pernyataan yang mengatakan bahwa surga itu mahal, maka tak mudah untuk mendapatkanya. Terkadang terasa berat jalan dakwah ini, badan bagaikan tak mampu lagi untuk kembali berdiri. Hujatan, ejekan, dan bahkan fitnah yang melanda itu seperti pakaian setiap hari. Tetapi itulah nutrisi qalbu yang menguatkan diri dan menjadikan kita mengerti   Mengapa Kita Diuji?
Sebuah pertanyaan yang telah dijawab oleh Allah dalam surah Al-Ankabut ayat 2-3:
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedanng mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesunggunya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”
Itulah betapa cintanya Allah kepada hambanya untuk memberikan kepada mereka kesempatan bisa masuk surga, ya karena tiket masuk surga itu mahal. Untuk mendapat tiket masuknya tentu dalam prosesnya kita akan berjumpa onak dan duri, sekaligus berhadapan dengan ujian tiada henti membarengi.

        Ada rumus yang perlu kita ketahui untuk menghadapi dan selalu OPTIMIS dalam hidup ini, cukup dengan rumus  Lima I saja. Yaitu:

1.           Yakini bahwa apa yang kita hadapi adalah tempat kita untuk meng up-grade potensi diri yang Allah berikan, yang masih perlu untuk digali agar kita ketahui. Karena kita sering tidak sadar dan mungkin belum kita temukan.

2.       Pelajari / Fahami  apa yang kita hadapi, sebab setiap rintangan yang kita tempuh terdapat banyak tantangan yang perlu kita cari solusi untuk mengatasi. Tak disangka kita juga akan  menemukan banyak sekali solusi yang membuat diri menjadi generasi Rabbani yang tangguh.

3.       Hayati. Awali dengan berpikir, dan mulailah bertanya untuk diri sendiri; “Apa yang harus ana lakukan untuk menyuseskan hidup atau amanah ini? Siapa yang ana akan libatkan? Dimana ana bisa menyelasaikannya? Kapan waktu yang terbaik bagi ana untuk melakukan? Bagaimana ana menyelasaikanya?” dan pertanyaan lain sebagainya yang bisa membuat kita semakin produktif dan optimal.

4.       Hadapi. Kita dalam menjalani hidup ini hanya memiliki dua kemungkinan, menang atau kalah, sukses atau gagal, dan semua itu hanya hasil dari kita perjuangkan bukan yang menjadi tujuan atau perhatian utama kita. Yang perlu kita sadari adalah mengadapi dan menjalani proses dengan benar. Kita akan menumakan banyak tantangan yang mengasikan dimana kita akan menemukan beberbagai solusi untuk menhadapi.  Karena hanya 1 cara untuk lari dari masalah yaitu dengan menyelasiakanya.

5.       Nikmati. Apapun hasil yang kita peroleh adalah buah dari keringat jerih payah kita. Semakin besar keyakinan, kesusungguhan, pengorbanan, kesabaran, dan keikhlasan kita maka akan semakin besar hasil akan kita dapatkan. Hasil atau kemenangan yang kita peroleh tak selamanya terukur oleh  wujud dan nilai, tetapi sering kemenangan dan ketenangan itu tak dapat terukur oleh apapun hanya terasa oleh sanubari. Dengan hati yang ikhlas semua hasil yang kita peroleh akan terasa memuaskan, dan boleh jadi kegagalan dalam meraihnya itu memberikan waktu untuk kita lebih semangat dan sungguh-sungguh lagi untuk belajar dan berusaha karena tidak ada kesuksesan tanpa kegagalan. Yang telah terlewati untuk melatih hati, dalam memperbaiki diri. 

        Tertubi-tubi badai tantangan dan terpaan masalah dalam kehidupan adalah ujian yang akan membuat kita menjadi kuat, teguh, dan kokoh. Karena kita akan menciptakan masyarakat yang Mandani, masyarakat yang islami yang akan meninggikan wibawa Islam sepanjang zaman; kita akan menciptakan negara yang bermoral, Islam sabagai aturan kehidupan sehari-hari.

        Dan ingatlah akan janji Allah dalam surah An-Nur: 55 yang pasti akan kebenaranya dan wajiblah kita mengimaninya.

“Dan Allah telah berjanji kepeda orang-orang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal sholeh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagai mana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa, mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku, dan barang siapa (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik” (QS. An-Nur:55)

Semua apa yang telah dan akan kita lakukan hanya dengan berharap kepada sang Maha Pencipta dan Maha Pengatur segala Urasan, yang telah membuat kita semangat dan bergairah dalam jalan dakwah ini.

“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Allah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal” (QS.At-Taubah: 129)

Post a Comment for "CUKUP dengan Rumus LIMA I saja."