By: Ustadz Alvin Shahih

Banyak orang telah memperoleh kehangatan hidup dengan memberi. Ketika kita mampu
memberikan sebagian dari rizki kita kepada orang lain, tiba-tiba timbul rasa
kepuasan pada jiwa kita. Keakraban dengan orang yang kita beri pun akan
terbangun. Dari sanalah, kebahagian bersama diperoleh. Yang tentunya, orang
yang memberi akan memperoleh kepuasan batin, dan orang yang diberi juga
mendapatkan kebahagiaan. Dari dua kebahagiaan tersebut timbulah kehangatan
hidup dan keakraban bersama. Seperti yang ada pada sebuah kisah berikut ini.
Pada disuatu
kompleks perumahan seorang suami seperti hari-hari biasanya memerintahkan
istrinya untuk mengumpulkan sampah kering didaur ulang, yang sekiranya sampah
itu masih memiliki nilai jual. Sampah-sampah tersebut mereka kumpulkan menjadi satu
agar terkumpul rapi. Kala itu sehabis
shalat subuh, ada seorang ibu tua yang lewat didepan rumah mereka dengan
membawah sepeda jengki yang
dibelakangya terdapat tempat khusus untuk menampung sampah.
Sehingga memudahkan
si ibu tua itu membawah sampah hasil mengaisnya. Si ibu tua bersepeda jengkinya itu berhenti tepat didepan
rumah pasang suami istri tadi untuk mengais sampah yang ada di bak sampah.
Dari
dalam rumah sang suami yang melihat apa yang dikerjakan oleh si ibu tua menimbulah
perasaan ibah. Maka keluarlah sang suami menemui si ibu tua itu dengan membawah
sampah kering daur ulang yang sudah dikumpulkanya. Diberikannya sampah itu kepada
sang ibu sambil memberikan uang lima ribuan. Sang suami sambil berkata “Ibu ini ada sampah dan ini uang untuk ibu beli
sarapan”. Maka Ibu tua pengais
sampah itu pun spontan memberikan doa pada sosok laki-laki yang memberikanya
sampah dan uang itu. ”Nak saya doakan kamu,
semoga rezekinya lancar, barokah, bisa melaksanakan haji dan umrah”. Pembaca yang budiman alangkah tulusnya doa
dari seorang ibu tua pengais sampah itu. Dan alangkah begitu bahagianya
laki-laki itu yang bersedekah hanya dengan sampah dan uang lima ribu saja memperoleh
sebuah do’a yang tulus terucap dari perasaan orang dibantunya .
Dari
sepenggal kisah diatas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita dapat membeli
do’a dengan murah. Do’a yang begitu tulus terpanjat. Doa yang betul-betul kita
harapkan dari orang-orang sekitar kita. Do’a itu yang kita harapkan bisa sangat
terkabul. Yaitu do’a yang datang dari orang-orang
miskin disekitar kita yang telah kita sedekahi.
Siapa
diantara kita yang tidak ingin rezekinya lancar, berkah, bisa menunaikan ibadah
haji dan umroh? Ternyata harganya begitu murah. Hanya dengan bersedekah sampah
dan uang lima ribu seperti kisah yang diatas.
Para
pembaca yang budiman Allah SWT telah menyebutkan tentang sedekah pada surat di
juz 28. sebagaiman Allah SWT berfirman : “Siapa
yang dijaga oleh Allah dari kekikiran jiwanya maka mereka itulah orang-orang
yang mushlihun”.
Dimana dari ayat tersebut kata-kata mushlihun
memiliki maknah berjaya, sukses, bahagia, menang, dan
sesuatu
yang identik dengan kebahagiaan. Dan
Maha benar Allah SWT menerangkan kembali dalam firmanya: “Betul-betul orang yang dijaga oleh Allah SWT dari penyakit hati yang
bernama kikir, betul-betul dia akan mendapatkan kebagahiaan hidup”
Para pembaca yang budiman bahwa yang dicari manusia hidup dunia ini
baik kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan, orang berpangkat atau rakyat
jelata, bahkan orang moderen ataupun orang primitif itu sama yang mereka cari. Yaitu
sama-sama yang mereka cari adalah kebahagian hidup. Perkara tersebut memang yang
sangat diinginkan dan diburu oleh semua manusia tak terkecuali untuk memperoleh
namanya kebahagiaan.
Pembaca
rahimahkumullah ternyata apa yang dicari-cari oleh seluruh manusia didunia ini Allah
SWT telah meletakanya dalam sesuatu yang sangat mudah. Dimana itu merupakan
kesimpulan dari firman Allah SWT dari dua firman yang diletakan dalam surat
Al-Ashr ayat 1-3 dan surat At-taghobun ayat 16-17.
Dari
ayat-ayat Al-Qur’an diatas, kita sebagai umat muslim tentunya sadar bahwa
bersedekah adalah perintah Allah SWT yang memiliki banyak keutamaan. Kita yang
sebagai umat yang mencari kebahagian dunia dan akhirat, sudah seharusnya kita
gemar besedekah untuk meraih kebaikan-kebaikan yang dijanjikan oleh Allah SWT
dalam firman-firmanya.
Dari
sisi sains telah banyak dilakukan penelitian tentang keterkaitan antara kesediaan
memberi (bersedekah) dengan perasaan senang. Sebagaimana penelitian yang
dilakukan oleh Rosenham, Underwood dan Moore pada tahun 1974 terhadap anak-anak,
menunjukan bahwa perilaku anak-anak yang hatinya senang mereka akan lebih
bersedia memberikan coklat yang mereka punyai dibandingkan dengan anak-anak
yang sedang sedih. Dari peneltian itu juga memberikan informasi bahwa bersedekah
dapat menyebabkan orang bisa memperoleh kebahagiaan. Sehingga orang yang gemar
besedekah dapat lebih bersemangat dalam berusaha dan bekerja, serta akan lebih bahagia dan
optimis dalam menjalani hidup. Orang-orang yang memiliki ciri-ciri semacam itu
adalah karakter sifat dari orang yang sukses dan dijamin sukses pula dalam
menjalani hidup.
Allahu’alam bishoab
Post a Comment for "SEDEKAH ADALAH JALAN BAHAGIA"